TAKABONERATE EXPEDITION: Menjelajahi Takabonerate bersama POSSI

Berada di ujung Selatan propinsi sulsel tepatnya disebuah hamparan Karang ketiga terluas di dunia, takabonerata. Tahun ini adalah penyelenggaran untuk kedua kalinya Takabonerate Expedition. Sebuah event yang dijadikan sebagai agenda tahunan promosi wisata Pemprov Sulsel. Persatuan Olahraga Selam seluruh Indonesia (POSSI) sulsel ikut ambil bagian dalam memeriahkannya. 

Trip kali ini cukup istimewa karena dihadiri oleh klub-klub selam yang ada di Makassar serta ikut dalam rombangan 2 orang pembina dan penyelam senior POSSI Sulsel A. Ilham Mattalatta dan Philip R Karunreng. Sebagai ujung tombak mempromosikan wisatawan bahari khususnya pencinta keindahan bawah air, POSSI bersama dengan dinas pariwisata melakukan trip diving ke Kabupaten Kepulauan Selayar. 

Tidak seperti tahun sebelumnya, tahun ini possi merancang trip tersendiri, untuk dapat memaksimalkan dan mengeksplor keindahan bawah air di kepulauan selayar. Trip dive kali ini diawali dengan perjalanan darat dari Makassar menuju kota Benteng, tentunya melewati penyebrangan bira-pamatata. Pemilihan trip ini didasari oleh keinginan kuat untuk dapat menggali lebih banyak titik penyelaman sebagai aset wisata sulsel. 

Dengan menggunakan kapal kayu rombongan possi yang berjumlah 35 orang penyelam bergerak menuju pulau rajuni yang merupakan salah satu pulau dalam gugus takabonerata. Perjalanan kapal yg kami tempuh cukup melelahkan. Esok paginya semua pemandangan alam yang cantik dihadirkan dihadapan kami. Penyelaman pertama kami lakukan secepatnya di sebuah spot dive di pulau Latondu Besar yang juga pulau dalam kawasan taman nasional takabonerata. 

Setelah puas menikmati dan mengabadikan keindahan bawah laut, kami bergerak menuju tempat kegiatan takabonerate expaditon II untuk bersama-sama peserta lain melakukan pembukaan. Penyelaman kedua pun kami persiapkan, sebelumnya kami berkesempatan untuk berfoto dengan pejabat yang hadir di lokasi penyelenggaraan TE II. Dengan menggunakan Kapal kayu dengan kecepatan maksimal 10 knot yang kami tumpangi bergerak kearah pulau latondu kecil, pemilihan spot yg kami lakukan atas pertimbangan beberapa info dari penyelaman serta peta karang yang kami miliki. 
Untuk mencapai spot penyelaman kedua ini, kami memerlukan waktu sekitar 30 menit, mendekati lokasi penyelaman, sebuah kapal dengan muatan penumpang 4 orang dan 2 diantaranya membawa senjata otomatis mendekati kapal kami. Ternyata mereka adalah Jagawana yang menjaga taman nasional ini. Dari perbincangan dengan Ketua rombongan kami Mucsin Situnju, kami tidak diperkenankan melakukan penyelaman di daerah ini, dengan alasan tidak masuk dalam titik penyelaman yang telah mereka tentukan serta kami tidak memiliki ijin untuk menyelam di daerah ini. Penyelasan bahwa kami adalah peyelam yang ikut serta dalam TE pun tidak membuat negosiasi ini lancar. agar penyelaman tetap terlaksana dua orang senior POSSI yang bersama kami akhirnya rela tidak ikut dive dan ikut bersama mereka menghadap ke komandannya. Sayang sekali sebuah kegiatan yang berskala nasional ini, tidak disetai dengan terbukanya akses dan kebebasan dalam menjelajahi keindahan taman nasional terbesar ketiga didunia ini.

0 comments: